Sikap
Ilmiah
Sikap ilmiah adalah
sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui
proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.
Sikap-sikap
ilmiah meliputi:
a. Obyektif
terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak
dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.
Contoh: Seorang
peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus
mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
b. Tidak
tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung
kesimpulan itu.
I. Bagian Pembuka
II. Bagian Isi
II.1
Pendahuluan
II.2
Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
II.3
Metodologi penelitian
II.4
Hasil Penelitian
III. Bagian penunjang
http://listyawidhati.blogspot.co.id/2013
Contoh: Ketika seorang
ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang
panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya
panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan
tersebut.
c. Berhati
terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain,
walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara
itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan
tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
d. Tidak
mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
e. Bersikap
hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara
kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu
bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak
cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh
kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
f. Sikap ingin
menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi.
g. Sikap menghargai karya orang lain.
h. Sikap tekun, Tidak
bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya
meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum
selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
teliti.
Adapun
tahap-tahap dalam penyusunan karangan ilmiah
A.
Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
- Menemukan
masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian
(didukung oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan
masalah).
Menentukan Tema - Tema
terbentuk berdasarkan satu topik yang akan dibahas. Topik haruslah berupa
tesis.
- Tema
ditentukan lebih dahulu sebelum topik karena ruang lingkupnya lebih luas
dan abstrak
- Pokok
masalah yang ditentukan sebelum menyusun karangan
- Tesis
adalah pernyataan yang didalamnya terdapat tema karangan
Dalam
pemilihan masalah/topik juga mempertimbangkan beberapa hal :
- Harus topik
yang paling menarik perhatian.
- Terpusat
pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
- Memiliki
data dan fakta yang obyektif.
- Harus
diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit.
- Harus
memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan referensi.
Dalam
pembatasan topik/penentuan judul harus memperhatikan beberapa hal berikut :
- Pembatasan
topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.
- Penentuan
judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan
karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung
unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana)
dan How (bagaimana).
- Menentukan
Tujuan
Dalam penulisan, tujuan merupakan pedoman dalam menyusun karangan maupun mencari bahan dan data yang diperlukan. Setiap penulis memiliki tujuan tertentu sehubungan dengan kegiatan menulisnya. Misalnya untuk mempengaruhi, meyakinkan, memberi informasi, menceritakan, dan sebagainya. - Mengumpulkan
Bahan/Data
- Bahan
dapat diperoleh melalui apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan
dialami, dibantu dengan membaca dan daya khayal.
- Bahan dan
data yang sudah terkumpul diinventariskan dan diseleksi untuk disusun
menjadi kerangka karangan.
- Mengembangkan
kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis
Kerangka karangan adalah Garis besar karangan yang
memuat pokok pikiran.
Disusun berdasarkan :
- Urutanwaktu
- Urutan
peristiwa
- Urutan
penting
- Urutan
tidak langsung
- Urutan
tempat
Fungsi dari membuat kerangka karangan :
- Mempermudah
dalam penyusunan karangan
- Menyusun
karangan secara teratur
- Menghindari
penggunaan kalimat atau pokok pikiran yang berulang
- Miniatur
dari seluruh karangan
Pola Penyusunan kerangka karangan :
Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang akan dilakukan.
Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang akan dilakukan.
- Pola
Alamiah berdasarkan faktor alamiah
- Pola Logis
berdasarkan jalan pikiran
Mengembangkan Kerangka Karangan
Yang perlu diperhatikan adalah bahasa, susunan Isi,
dan susunan pengutaraan.
- Hipotesis
perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan jawaban sementara terhadap
masalah yang kita angkat. Ini penting untuk kita lakukan agar kita bisa
menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi.
Hipotesis untuk kepentingan karya tulis ilmiah ini tidak harus dirumuskan
secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi utama hipotesis
dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita
agar bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita berupaya
memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan pendekatan-pendekatan
tertentu.
- Metodologi
(mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data, teknik
pengukuran, dan teknik analisis data)
Adapun
Tahap Pengumpulan data :
- Pencarian
keterangan dari bahan bacaan / referensi.
- Pengumpulan
keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
- Pengamatan
langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti. Percobaan di
laboratorium/ pengujian di lapangan.
B. Tahap
Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
I. Bagian Pembuka
- Cover
- Halaman
judul.
- Halaman
pengesahan.
- Abstraksi
- Kata
pengantar.
- Daftar isi.
- Ringkasan
isi.
II. Bagian Isi
II.1
Pendahuluan
- Latar
belakang masalah.
- Perumusan
masalah.
- Pembahasan/pembatasan
masalah.
- Tujuan
penelitian.
- Manfaat
penelitian.
II.2
Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
- Pembahasan
teori
- Kerangka
pemikiran dan argumentasi keilmuan
- Pengajuan
hipotesis
II.3
Metodologi penelitian
- Waktu dan
tempat penelitian.
- Metode dan
rancangan penelitian
- Populasi
dan sampel.
- Instrumen
penelitian.
- Pengumpulan
data dan analisis data.
II.4
Hasil Penelitian
- Jabaran
varibel penelitian.
- Hasil
penelitian.
- Pengajuan
hipotesis.
- Diskusi
penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang
didapatnya.
III. Bagian penunjang
- Daftar
pustaka.
- Lampiran-
lampiran antara lain instrumen penelitian.
- Daftar
Tabel
C. Tahap Penyuntingan atau
Evaluasi
Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai. Tahap penyuntingan ini bertujuan untuk :
Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai. Tahap penyuntingan ini bertujuan untuk :
- Melengkapi
yang kurang.
- Membuang
yang kurang relevan.
- Menghindari
penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping).
- Menghindari
pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan
pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan
kaidah ejaan.
Di
samping itu penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan. Teknik penyajian
karya ilmiah harus memperhatikan:
- Segi
kerapian dan kebersihan.
- Tata letak
(layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka
(cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar
gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
- Standar
yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan
kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan Bahasa
Indonesia sesuai EYD.
Dalam
petunjuk teknis penulisan atau pengetikan ini terdiri dari format Jenis dan
Ukuran Kertas, Format Jenis dan Tipe Huruf, Pengaturan Ruang Ketikan (lebar
margin halaman kertas) , Indensi serta Penomoran Halaman.
1. Jenis dan Ukuran Kertas dalam Skripsi dan Makalah Standar Jenis dan ukuran kertas yang digunakan dalam karya ilmiah terutama penulisan Skripsi dan makalah biasaanya menggunakan kertas HVS putih, dengan berat 80 gram, dengan ukuran A4 (lebar 21 cm serta panjang 29,7 cm)
2. Jenis dan Tipe Huruf
1. Jenis dan Ukuran Kertas dalam Skripsi dan Makalah Standar Jenis dan ukuran kertas yang digunakan dalam karya ilmiah terutama penulisan Skripsi dan makalah biasaanya menggunakan kertas HVS putih, dengan berat 80 gram, dengan ukuran A4 (lebar 21 cm serta panjang 29,7 cm)
2. Jenis dan Tipe Huruf
- Jenis huruf
yang biasa digunakan dalam membuat Skripsi dan Makalah yaitu Huruf Times
New Roman dengan ukuran 11. Atau juga bisa menggunakan beberapa huruf lain
selain times new roman yaitu huruf Book Antiqua ukuran 10, Arial ukuran 10
serta Tahoma ukuran 9.
- Tinta yang
digunakan dalam penulisan Karya Ilmiah Makalah dan Skripsi ini menggunakan
warna hitam.
3.
Format Pengaturan Ruang Ketikan dan ruang tepi (margin) dalam makalah, skripsi
dan laporan Ruang ketikan adalah ruang yang disediakan pada kertaas pengetikan
isi makalah / Laporan / Skripsi dan karya ilmiah lainnya. Sedangkan Ruang Tepi
adalah ruangan di sekeliling ruang ketikan dan ruang tepi ini harus
dikosongkan. Biasanya dikenal dengan lebar margin atas, bawah, kiri serta
kanan. Berikut ini pengaturannya :
- Format
Penulisan Skripsi
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2 Cm
- Format
Penulisan Makalah / Laporan Ilmiah lain
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2,5 Cm
Perlu
diperhatikan bahwa untuk di tepi margin kanan, baik dalam makalah, skripsi
maupun laporan karya ilmiah lainnya jangan mengorbankan kaidah pemotongan kata.
4. Indensi
Indensi memiliki pengertian permulaan pengetikan baris pertama pada setiap paragraf baru.
Pengetikan paragraf baru dimulai pada ketukan ke-7.
5. Format Penomoran Halaman Karya Ilmiah, Makalah dan Skripsi
Penomoran halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada dalam makalah, skripsi serta laporan karya ilmiah lain mulai dari bagaian awal hingga lampiran, kecuali untuk lembar Judul, Lembar pernyataan, lembar pengesahan, lembar persetujuan serta lembar pengesahan tim penguji tidak perlu dilakukan penomoran. Adapun ketentuan penulisan nomor halaman adalah sebagai berikut :
4. Indensi
Indensi memiliki pengertian permulaan pengetikan baris pertama pada setiap paragraf baru.
Pengetikan paragraf baru dimulai pada ketukan ke-7.
5. Format Penomoran Halaman Karya Ilmiah, Makalah dan Skripsi
Penomoran halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada dalam makalah, skripsi serta laporan karya ilmiah lain mulai dari bagaian awal hingga lampiran, kecuali untuk lembar Judul, Lembar pernyataan, lembar pengesahan, lembar persetujuan serta lembar pengesahan tim penguji tidak perlu dilakukan penomoran. Adapun ketentuan penulisan nomor halaman adalah sebagai berikut :
- Nomor
Halaman untuk bagaian awal ditempatkan ditengah bagian bawah halaman
dengan menggunakan huruf Romawi kecil (misalnya : i, ii, iii, dst).
- Nomor
halaman untuk bagian isi dan lampiran ditempatkan di sudut kanan atas
setiap halaman dengan menggunakan angka arab ( misalnya : 1,2,3 dst),
kecuali halaman yang membuat awal bab.
- Nomor
halaman untuk bagian isi yang memuat awal bab ditempatkan ditengah bagian
bawah halaman dengan menggunakan angka arab (misalnya 1,2,3, dst)
6
. Penulisan Kata Bilangan Pengejaan, Pemenggalan dan Penyingkatan Kata
- Penulisan
kata bilangan
Semua kata bilangan dari satu sampai sembilan harus ditulis dengan huruf dan tidak boleh diikuti dengan angka dalam kurung. Demikian juga bilangan-bilangan kelipatan sepuluh sampai dengan seratus dan kelipatan seribu ditulis dengan huruf, misalnya : empat puluh, lima puluh, lima ratus, dan lima ribu. Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk penulisan kata bilangan dalam uraian. Sedangkan untuk nomor rumah, tanggal, nomor telepon, bilangan dalam tabel, bilangan persentase dan nomor halaman, boleh ditulis dengan angka arab.
Bilangan yang terdiri dari empat angka atau lebih ditulis dengan memberikan satu tanda titik menyekat ribuan dan jutaan, misalnya 7.450 , 25.550 , 6.333.059 sedangkan untuk bilangan desimal, digunakan tanda koma (,) sebagai penyekat berlaku. Sedangkan penulisan nama bulan harus dengan huruf. - Pengejaan,
pemenggalan dan penyingkatan kata harus sesuai dengan kaidah tata bahasa
yang berlaku.
7.
Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan.
Format Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan biasanya melibatkan para penguji, pembimbing serta Ketua Fakultas, dekan atau kepala Jurusan / Program Studi. Ditulis dengan tinta berwarna hitam serta menggunaka kertas jeruk.
Format Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan biasanya melibatkan para penguji, pembimbing serta Ketua Fakultas, dekan atau kepala Jurusan / Program Studi. Ditulis dengan tinta berwarna hitam serta menggunaka kertas jeruk.
Kutipan
Pengertiannya Pinjaman kalimat atau pendapat dari
seorang pengarang/seorang yang terkenal yang terdapat dalam sebuah buku Fungsinya
:
- Sebagai
landasan teori
- Memeperjelas
permasalahan yang
- dibahas
- Memperkuat
pendapat yang dibahas
Jenis
kutipan
- Kutipan
langsung
kutipan pendek (kurang dari empat baris)
kutipan panjang (lebih dari empat baris) - Kutipan tak
langsung
- Kutipan
bervariasi
Cara
mengutipan
- Kutipan
langsung yang kurang dari empat baris
- Kutipan
langsung yang lebih dari empat baris
- Kutipan
yang ditulis pada catatankaki
Catatan
Kaki
Pengertian adalah semua keterangan yang berkaitan dengan uraian (teks) yang ditulis dibagian bawah halaman yang sama.
Tata cara membuat catatan kaki
Pengertian adalah semua keterangan yang berkaitan dengan uraian (teks) yang ditulis dibagian bawah halaman yang sama.
Tata cara membuat catatan kaki
- Penomoran
- Pengunaan
singkatan
Singkatan – singkatan itu adalah: - Ibid
- Loc. Cit
- Op. Cit
Singkatan-singkatan yang lain:
- C atau Ca
dari Circa
- Cap atau
Chap dari Caput
- Et al.
Dari et aliii
- Et seq
dari et seqwens atau et seqwentes
Daftar
Pustaka (Bibilografi)
Pengertian adalah sumber yang digunakan sebagai
acuan saat menulis karya tulis. Fungsinya :
- Sebagai
pertanggung jawaban penulis
- Penghargaan
terhadap orang yang dijadikan sumber
- Indikasi
bobot karangan yang dibuat
- Membantu
pembaca yang tertarik mempelajari lebih lanjut
- Melengkapi
catatan kaki
- Menjelaskan
lebih lanjut tentang sumber pustaka
Penulisan
Daftar Pustakaa
- Buku
nama pengarang
tahun terbit
judul buku
tempat terbit
nama penerbit - Majalah dan
Surat Kabar
Majalah:
nama pengarang. tahunterbit. judulartikel. tanggal terbit. tempat terbit
Antologi:
nama pengarang. tahun terbit. judul buku. tempat terbit : nama penerbit
http://listyawidhati.blogspot.co.id/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar