Karangan
deskripsi
Pengertian
Karangan
deskripsi adalah suatu tulisan atau karangan yang menggambarkan atau memaparkan
suatu objek, lokasi, keadaan atau benda dengan kata-kata. Biasanya apa yang
kita gambarkan dalam karangan kita merupakan hasil pengamatan panca indra kita.
1. Menjelaskan suatu informasi sejelas-jelasnya agar pembaca mengetahuinya
2. Membahas suatu topik yang benar-benar terjadi (data faktual)
3. Bersifat netral dan tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak pembacanya
4. Menyajiakan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
5. Menyatakan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
1. Menentukan tema
2. Memilih data-data pendukung yang sesuai dengan tema
3. Membuat kerangka karangan
4. Mengembangkan kerangka menjadi suatu karanagn yang utuh
Dalam membuat karangan eksposisi, penulis harus mengetahui perincian tentang suatu topik yang ingin dibahas, kemudian membagi perincian tersebut berdasarkan urutan kronologisnya. Urutan kronologis dalam membuat karangan eksposisi adalah penjelasan tentang proses terjadinya atau permasalahan yang mucul pada topik, urutan fungsional, analisis sebab-akaibat, dan analisis perbandingan.
Ciri-ciri paragraf persuasi
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf persuasi memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini:
1. Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca, paragraf persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.
2. Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis.
2. Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain.
3. Paragraf persuasi biasanya menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.
Paragraf persuasi banyak dipakai oleh media, produsen-produsen produk tertentu atau keperluan politik karena paragraf persuasi merupakan cara yang paling efektif untuk mempengaruhi pembacanya.
Contoh paragraf persuasi:
Menggunakan pupuk berbahan dasar kimia memang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan hasil panen. Namun, pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya karena pupuk ini bisa mencemari lingkungan. Bahkan, pupuk ini juga bisa membuat buah-buahan yang dihasilkan terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang berbahaya buat tubuh manusia. Oleh karena itu, tinggalkanlah pupuk kimia dan beralihlah ke pupuk kompos karena selain harganya yang murah, pupuk kompos juga aman dan tidak menimbulkan efek negatif bagi buah yang dihasilkan.
Paragraf argumentasi memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Paragraf ini berusaha menyakinkan pembaca agar percaya dengan pendapat penulis
2. Paragraf ini disertai dengan pembuktian berupa data, fakta, grafik, table, dan lain-lain.
3. Paragraf ini meghindari keterlibatan emosi dan subjektivitas dalam mengemukakan pendapanya.
4. Paragraf ini menggunakan logika dan penalaran sebagai landasan berfikirnya.
Di dalam karangan argumentasi, ada 3 bagian utama yang harus ada, yaitu:
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan bagian awal di mana penulis akan memperkenalkan topik yang kan dibahasnya.
2. Tubuh argument
Pada bagian ini berisi argument atau pandangan-pandangan penulis mengenai topik yang seadang dibahas.
3. Kesimpulan
Bagian kesimpulan merupakan inti atau ringkasan seluruh pendapat pengarang akan suatu topik yang sedang di bahas.
Sebuah karangan dapat dikatakan sebagai karangan narasi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Isi karangan narasi berupa sebuah cerita, atau peristiwa tertentu.
2. Cerita atau peristiwa yang disampaikan memiliki urutan waktu yang jelas dari tahap awal hingga akhir.
3. Menampilkan suatu peristiwa atau konflik di dalam cerita.
4. Memiliki unsur-unsur berupa latar, setting, tema, karakter, dan lain-lain.
Narasi Informatif/Ekspositoris
Perang Surabaya
Pada tanggal 10 November meletuslah sebuah perlawanan rakyat di Surabaya untuk mengusir Belanda dan para sekutunya dari tanah air. Perang ini berawal dari kemarahan tentara inggris akibat dari terbunuhnya pimpinan mereka, Brigadir Jenderal Mallaby. Akibat tewasnya pimpinan mereka pihak Inggris dan sekutunya memberikan sebuah ultimatum kepada seluruh pejuang yang da di Surabaya waktu itu untuk menyerah.
Bukannya menyerah, ultimatum tersebut malah dianggap sebuah penghinaan oleh para pejuang dan rakyat. Mereka membentuk sebuah milisi-milisi perjuangan untuk menghadapi piahk Inggris yang mengancam untuk menyerang.
Mengetahui utimatumnya ditolak, pihak Inggris dan sekutunya marah besar, kemudian pada 10 November pagi mereka melancarkan serangan besar-besaran melalui laut, darat dan udara dengan mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank dan kapal perang. Kota Surabaya diserang habis-habisan oleh pihak sekutu. Mereka mengebom gedung-gedung pemerintahan dan membunuh para pejuang. Kejadian waktu itu sangatlah mengerikan, pembunuhan terjadi di mana-mana dan membuat para pejuang terdesak.
Namun, diluar dugaan rencana mereka untuk menaklukan kota Surabaya dalam 3 hari gagal. Seluruh pejuang dan rakyat Surabaya turun ke jalan untuk melakukan perlawanan. Semangat juang para pahlawan waktu itu muncul berkat seorang pemuda yang bernama Bung Tomo, dia dengan gagah berani memekikan pidato untuk membakar seluruh semangat para pejuang.
Pertempuran Surabaya berlangsung sekitar 3 minggu dan dimenangkan oleh pihak sekutu. Meskipun kota Surabaya jatuh ketangan sekutu, perlawanan rakyat Surabya waktu itu membangkitkan semangat juang seluruh rakyat Indonesia.
Anak
Merokok, Siapa Yang Salah ?
Jenis
Karangan Deskripsi
Secara
garis besar ada 2 macam bentuk karangan deskripsi:
1.
Deskripsi Ekspositori
Merupakannkarangan
yang sangat logis, biasanya merupakan daftar rincian atau hal yang
penting-penting saja yang disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis objek
yang diamati.
2.
Deskripsi Impresionatis
Merupakan
karangan yang menggambarkan impresi penulisnya, atau untuk menetralisir
pembacanya. Deskripsi impresionistis ini lebih menekankan impresi atau kesan
penulisnya ketika melakukan observasi atau ketika melakukan impresi tersebut.
Ciri-Ciri
Karangan Deskripsi
Karangan
deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
- menggambarkan atau melukiskan
sesuatu,
- penggambaran tersebut dilakukan
sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,
- membuat pembaca atau pendengar
merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Contoh
deskripsi berupa fakta:
- Hampir semua
pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan
yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenisflora dan fauna.
Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya
terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu
adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek
wisata.
Contoh
deskripsi berupa fiksi:
- Salju tipis melapis rumput,
putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul.
Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa
musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan
yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Karangan
Eksposisi
Pengertian Karangan Eksposisi dan
Contoh Karangan Eksposisi Tentang Kesehatan - Karangan eksposisi adalah sebuah
tulisan yang terdiri dari paragraf-paragraf eksposisi yang bertujuan untuk
memaparkan, memberi keterangan, atau memberikan informasi yang sejelas-jelasnya
kepada para pembacanya dengan gaya penulisan yang akurat dan padat.
Karakteristik karangan Eksposisi:
1. Menjelaskan suatu informasi sejelas-jelasnya agar pembaca mengetahuinya
2. Membahas suatu topik yang benar-benar terjadi (data faktual)
3. Bersifat netral dan tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak pembacanya
4. Menyajiakan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
5. Menyatakan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Langkah-langkah
menulis karangan eksposisi:
1. Menentukan tema
2. Memilih data-data pendukung yang sesuai dengan tema
3. Membuat kerangka karangan
4. Mengembangkan kerangka menjadi suatu karanagn yang utuh
Dalam membuat karangan eksposisi, penulis harus mengetahui perincian tentang suatu topik yang ingin dibahas, kemudian membagi perincian tersebut berdasarkan urutan kronologisnya. Urutan kronologis dalam membuat karangan eksposisi adalah penjelasan tentang proses terjadinya atau permasalahan yang mucul pada topik, urutan fungsional, analisis sebab-akaibat, dan analisis perbandingan.
Karangan
Persuasi
Suatu paragraf yang isinya berupa ajakan atau
membujuk pemabacanya agar melakukan atau mengikuti apa yang penulis ungkapkan
di dalam paragraf disebut dengan paragraf persuasi. Paragraf ini dibuat dengan
berdasarkan pemahaman atau asumsi bahwa setiap pandangan atau pendirian umat
manusia bisa berubah-ubah.
Tujuan paragraf ini adalah untuk membujuk atau mempengaruhi pembacanya agar mempercayai dan melakukan apa yang penulis sampaikan di dalam paragraf. Untuk mencapai tujuan ini, paragraf persuasi harus disertai dengan bukti dan data-data pendukung yang kuat. Di dalam paragraf persuasi banyak ditemukan kata-kata yang bersifat mengajak seperti “ayo”, “mari”, dan “lakukanlah”. Paragraf ini banyak ditemukan di dalam iklan, himbaun atau propaganda di media masa.
Tujuan paragraf ini adalah untuk membujuk atau mempengaruhi pembacanya agar mempercayai dan melakukan apa yang penulis sampaikan di dalam paragraf. Untuk mencapai tujuan ini, paragraf persuasi harus disertai dengan bukti dan data-data pendukung yang kuat. Di dalam paragraf persuasi banyak ditemukan kata-kata yang bersifat mengajak seperti “ayo”, “mari”, dan “lakukanlah”. Paragraf ini banyak ditemukan di dalam iklan, himbaun atau propaganda di media masa.
Ciri-ciri paragraf persuasi
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf persuasi memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini:
1. Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca, paragraf persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.
2. Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis.
2. Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain.
3. Paragraf persuasi biasanya menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.
Paragraf persuasi banyak dipakai oleh media, produsen-produsen produk tertentu atau keperluan politik karena paragraf persuasi merupakan cara yang paling efektif untuk mempengaruhi pembacanya.
Contoh paragraf persuasi:
Menggunakan pupuk berbahan dasar kimia memang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan hasil panen. Namun, pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya karena pupuk ini bisa mencemari lingkungan. Bahkan, pupuk ini juga bisa membuat buah-buahan yang dihasilkan terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang berbahaya buat tubuh manusia. Oleh karena itu, tinggalkanlah pupuk kimia dan beralihlah ke pupuk kompos karena selain harganya yang murah, pupuk kompos juga aman dan tidak menimbulkan efek negatif bagi buah yang dihasilkan.
Karangan
Argumentasi
Berdasarkan tujuannya suatu tulisan
dapat dibagi menjadi karangan argumentasi, deskrispsi, narasi, eksposisi, dan
persuasi. Pada kesempatan marilah kita bahas tentang karangan argumentasi lebih
jauh.
Karangan argumentasi adalah salah satu bentuk tulisan yang isinya berupa pendapat-pendapat penulis mengenai suatu hal dengan mengemukakan pendapat berupa alasan, contoh dan bukti yang kuat. Karangan ini bertujuan untuk menyakinkan atau mempengaruhi pembaca untuk dapat memiliki pandangan yang sama dengan penulis.
Karangan argumentasi adalah salah satu bentuk tulisan yang isinya berupa pendapat-pendapat penulis mengenai suatu hal dengan mengemukakan pendapat berupa alasan, contoh dan bukti yang kuat. Karangan ini bertujuan untuk menyakinkan atau mempengaruhi pembaca untuk dapat memiliki pandangan yang sama dengan penulis.
Ciri-Ciri
Karangan Argumentasi
Paragraf argumentasi memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Paragraf ini berusaha menyakinkan pembaca agar percaya dengan pendapat penulis
2. Paragraf ini disertai dengan pembuktian berupa data, fakta, grafik, table, dan lain-lain.
3. Paragraf ini meghindari keterlibatan emosi dan subjektivitas dalam mengemukakan pendapanya.
4. Paragraf ini menggunakan logika dan penalaran sebagai landasan berfikirnya.
Di dalam karangan argumentasi, ada 3 bagian utama yang harus ada, yaitu:
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan bagian awal di mana penulis akan memperkenalkan topik yang kan dibahasnya.
2. Tubuh argument
Pada bagian ini berisi argument atau pandangan-pandangan penulis mengenai topik yang seadang dibahas.
3. Kesimpulan
Bagian kesimpulan merupakan inti atau ringkasan seluruh pendapat pengarang akan suatu topik yang sedang di bahas.
Contoh
Bullying
Budaya bullying sangatlah berbahaya bagi tumbuh dan berkembang anak-anak. Bullying dapat merusak masa depan dan menajadikan mereka pasif dan apatis terhadap dirinya dan juga lingkungnnya. Sebetulnya bullying telah terjadi sejak zaman dahulu dan tidak ada yang tahu kapan budaya bullying dimulai.
Bahaya yang dapat disebabkan oleh bullying ini sangat begitu besar bagi anak-anak. Anak-anak korban bullying yang terus mendapatkan tekanan dan ejekan dari teman-temannya akan menderita tekanan batin yang sangat berat. Mereka akan menjadi takut bersosialisai dan berinteraksi dengan orang lain. Akibatnya mereka mulai menjauhkan diri dari lingkungannya. Sehingga terjadilah anak-anak yang kurang percaya diri atau bahkan lebih parah lagi anak-nak yang menjadi stress.
Oleh karena itu, jauhi dan awasilah perilaku bullying di dalam lingkungan anak-anak agar masa depan mereka tidak hancur dan menjadi anak-anak yang aktif dan berprestasi.
Bullying
Budaya bullying sangatlah berbahaya bagi tumbuh dan berkembang anak-anak. Bullying dapat merusak masa depan dan menajadikan mereka pasif dan apatis terhadap dirinya dan juga lingkungnnya. Sebetulnya bullying telah terjadi sejak zaman dahulu dan tidak ada yang tahu kapan budaya bullying dimulai.
Bahaya yang dapat disebabkan oleh bullying ini sangat begitu besar bagi anak-anak. Anak-anak korban bullying yang terus mendapatkan tekanan dan ejekan dari teman-temannya akan menderita tekanan batin yang sangat berat. Mereka akan menjadi takut bersosialisai dan berinteraksi dengan orang lain. Akibatnya mereka mulai menjauhkan diri dari lingkungannya. Sehingga terjadilah anak-anak yang kurang percaya diri atau bahkan lebih parah lagi anak-nak yang menjadi stress.
Oleh karena itu, jauhi dan awasilah perilaku bullying di dalam lingkungan anak-anak agar masa depan mereka tidak hancur dan menjadi anak-anak yang aktif dan berprestasi.
Karangan
Narasi
Suatu karangan yang menyajikan
sebuah cerita berupa serangkaian peristiwa yang disusun dengan urutan waktu
atau kronologis adalah karangan narasi. Karangan ini sendiri bertujuan untuk
menghibur para pembacanya melalui cerita atau kisah-kisah baik berupa cerita
fiksi maupun non-fiksi yang disampaikan oleh penulis. Karangan narasi banyak
ditemukan pada novel, roman, cerpen, biografi, dan otobiografi.
Ciri-Ciri
Karangan Narasi
Sebuah karangan dapat dikatakan sebagai karangan narasi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Isi karangan narasi berupa sebuah cerita, atau peristiwa tertentu.
2. Cerita atau peristiwa yang disampaikan memiliki urutan waktu yang jelas dari tahap awal hingga akhir.
3. Menampilkan suatu peristiwa atau konflik di dalam cerita.
4. Memiliki unsur-unsur berupa latar, setting, tema, karakter, dan lain-lain.
Contoh
Karangan Narasi Pendek
Narasi Informatif/Ekspositoris
Perang Surabaya
Pada tanggal 10 November meletuslah sebuah perlawanan rakyat di Surabaya untuk mengusir Belanda dan para sekutunya dari tanah air. Perang ini berawal dari kemarahan tentara inggris akibat dari terbunuhnya pimpinan mereka, Brigadir Jenderal Mallaby. Akibat tewasnya pimpinan mereka pihak Inggris dan sekutunya memberikan sebuah ultimatum kepada seluruh pejuang yang da di Surabaya waktu itu untuk menyerah.
Bukannya menyerah, ultimatum tersebut malah dianggap sebuah penghinaan oleh para pejuang dan rakyat. Mereka membentuk sebuah milisi-milisi perjuangan untuk menghadapi piahk Inggris yang mengancam untuk menyerang.
Mengetahui utimatumnya ditolak, pihak Inggris dan sekutunya marah besar, kemudian pada 10 November pagi mereka melancarkan serangan besar-besaran melalui laut, darat dan udara dengan mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank dan kapal perang. Kota Surabaya diserang habis-habisan oleh pihak sekutu. Mereka mengebom gedung-gedung pemerintahan dan membunuh para pejuang. Kejadian waktu itu sangatlah mengerikan, pembunuhan terjadi di mana-mana dan membuat para pejuang terdesak.
Namun, diluar dugaan rencana mereka untuk menaklukan kota Surabaya dalam 3 hari gagal. Seluruh pejuang dan rakyat Surabaya turun ke jalan untuk melakukan perlawanan. Semangat juang para pahlawan waktu itu muncul berkat seorang pemuda yang bernama Bung Tomo, dia dengan gagah berani memekikan pidato untuk membakar seluruh semangat para pejuang.
Pertempuran Surabaya berlangsung sekitar 3 minggu dan dimenangkan oleh pihak sekutu. Meskipun kota Surabaya jatuh ketangan sekutu, perlawanan rakyat Surabya waktu itu membangkitkan semangat juang seluruh rakyat Indonesia.
Contoh
artikel ilmiah / non ilmiah di media
Sumber:
https://parapenuliskreatif.wordpress.com/category/artikel-ilmiah-populer/
Anak
Merokok, Siapa Yang Salah ?
Masih segar di ingatan, bocah
bernama Sandi yang sempat menjadi perbincangan banyak orang akibat kebiasaan
yang tidak lazim di usianya yaitu merokok. Dalam video yang banyak beredar di
dunia maya, memperlihatkan jika cara merokok Sandi sudah seperti orang dewasa.
Ketika melihat video tersebut, muncul beberapa pertanyaan, bagaimana Sandi bisa
mendapatkan rokok ?, apakah orang tuanya membiarkannya ?
Sudah biasa kita melihat sekelompok
anak muda baik itu anak sekolah ataupun yang tidak berseragam sekolah, beberapa
di antara mereka pasti merokok. Yang lebih parah, anak-anak SD dan SMP sudah
banyak yang menghisap tembakau ini.
Faktor yang menyebabkan hal ini
mungkin hanya hal yang sepele. Mungkin saja berawal dari orang tua yang sering
menyuruh anaknya untuk membelikannya rokok, kemudian anak itu bertanya-tanya
mengapa orang tuanya itu suka sekali mengonsumsi rokok. Padahal seorang anak
biasanya senang meniru tingkah laku orangtua nya.
Menurut Direktur Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kemenkes RI, Prof.
dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K) dikutip dari http://www.depkes.go.id/,
lebih dari sepertiga pelajar dilaporkan biasa merokok, dan ada 3 di antara 10
pelajar menyatakan pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun (The Global
Youth Tobacco Survey, 2006).
The Global Youth Tobacco Survey
(2006) di Indonesia 64.2% anak-anak sekolah yang disurvei melaporkan terpapar
asap rokok selama mereka di rumah atau menjadi second hand smoke
(SHS). Lebih dari 43 juta anak Indonesia tinggal dengan perokok di rumah. Global
Youth Tobacco Survey (2006) melaporkan 89% anak-anak usia 13-15 tahun
terpapar SHS di tempat-tempat umum. Anak-anak yang terpapar SHS mengalami
penurunan pertumbuhan paru, mudah terinfeksi saluran pernafasan dan telinga,
dan asma.
Melihat data di atas, terlihat jika
keluarga mempunyai peran penting mengenai kebiasaan seorang anak yang merokok.
Dari kebiasaan di rumah tentunya akan menjadi kebiasaan di luar rumah. Belum
lagi pengawasan orang tua yang tidak bisa penuh selama 24 jam menambah
kemungkinan anak di bawah umur untuk merokok. Faktor lingkungan juga
mempengaruhi hal ini. Lingkungan sekolah dan bermain anak-anak juga harus
diperhatikan. Tidak jarang seorang guru merokok di depan siswa-siswanya ketika
jam istirahat ataupun pulang sekolah. Hal ini juga menjadi pemicu rasa
keingintahuan anak untuk merokok.
Melihat hal itu, mungkin peraturan
batas minimal usia perokok harus lebih diperhatikan. Pembatasan berupa larangan
mengonsumsi dan membeli rokok oleh anak di bawah usia 18 tahun sudah sering
kita lihat di iklan media massa. Namun yang terjadi di lapangan bertolak
belakang dengan iklan tersebut. Para pedagang rokok seolah-olah tidak
mempedulikan peraturan tersebut. Anak-anak dibuat mudah mendapatkan rokok.
Mudahnya anak-anak memperoleh rokok, tentunya akan memberi pengaruh terhadap
lingkungan kepada anak yang tidak merokok.
Dalam hal ini pemerintah memang
memegang peran besar. Jika pemerintah lebih tegas dalam peraturan bukan tidak
mungkin angka perokok di Indonesia akan jauh menurun. Namun untuk mencapai hal
itu pemerintah akan menemui batu yang besar, antara lain, para produsen rokok
akan melakukan protes besar, karena mengingat keuntungan mereka akan berkurang
secara drastis, dengan berkurangnya keuntungan mereka maka nasib buruh rokok
menjadi tanda tanya, bagaimana nasib para petani tembakau.
Kebanyakan perokok sebenarnya
menyadari bahaya rokok tapi mungkin karena terlambat menyadari sehingga mereka
sudah terlanjur tercandu oleh itu, dan tidak ada niat yang kuat berhenti.
Terlambat sadarnya karena mungkin awal ia mulai mengonsumsi rokok itu waktu
kecil dan ia belum tahu apa-apa tentang bahaya rokok, dan ketika ia tahu sudah
terlambat dan dalam benaknya sudah tertanam sulit untuknya lepas dari rokok.
Tapi keinginan berbagai pihak untuk
mengurangi jumlah perokok tidak akan terwujud tanpa kerjasama dari berbagai
pihak. Entah itu itu dari orang tua, para distributor rokok dalam arti para
penjual rokok, dan pemerintah. Karena apa bila tidak ada kerja sama dari
pihak-pihak itu mustahil akan tercapai semua itu.
Sumber:
http://www.kelasindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar