Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di
suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun
dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan
kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi
(Effendy,1989: 214). Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya
komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer,
paling tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi adalah proses melalui mana
fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para
manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses Komunikasi
memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus
dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar
rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi
dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk
berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi
seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui
interaksi dan komunikasi dengan pihak lain. Sebahagian besar waktu seorang
manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi, baik tatap muka atau melalui
media seperti Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf, langganan dsb.
Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan
laporan-laporan.
jadi yang dimaksud dengan Komunikasi organisasi
adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok
formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi
formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan
sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam
organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat
resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara
sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya
secara individual.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi
baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi
atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
a) Fungsi
informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem
pemrosesan informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh
anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap
anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi
pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan
dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan
informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi
konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan)
membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan,
izin cuti dan sebagainya.
b) Fungsi
Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua
lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif
ini, yaitu:
· Atasan
atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau
perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan
pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun demikian, sikap bawahan
untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
a. Keabsahan
pimpinan dalam penyampaikan perintah.
b. Kekuatan
pimpinan dalam memberi sanksi.
c. Kepercayaan
bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
d. Tingkat
kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
· Berkaitan
dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada
kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang
pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c) Fungsi
Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan
kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan
secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar
dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d) Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.
Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi
tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran
komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat
kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan
aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
dalam diri karyawan terhadap organisasi.
4. Unsur – Unsur
Komunikasi
Dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak
harus dipenuhi karena merupakan suatu bentuk kesatuan yang utuh dan bulat .
Bila salah satu unsur tidak ada , maka komunikasi tidak akan pernah terjadi .
Dengan demikian , setiap unsur dalam komunikasi itu memiliki hubungan yang
sangat erat dan slaing ketergantungan satu dengan lainnya . Artinya ,
keberhasilan komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut . Unsur - unsur
komunikasi yaitu :
Komunikator / pengirim / sender . Merupakan orang
yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan . Komunikator bisa tunggal
, kelompok , atau organisasi pengirim berita . Komunikator bertanggung jawab
dalam hal mengirim berita dengan jelas , memilih media yang ocok untuk
menyampaikan pesan tersebut , dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima
dengan baik . Untuk itu , seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau
informasi harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi , apa yang akan
dia sampaikan , dan bagaimana cara menyampaikannya .
Komunikan / penerima / receiver .
Merupakan penerima pesan atau berita yang
disampaikan oleh komunikator . Dalam proses komunikasi , penerima pesan
bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik
dan benar . Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan
untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna .
Saluran / media / channel .
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi
pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya . Pesan dapat berupa
kata - kata atau tulisan , tiruan , gambaran atau perantara lain yang dapat
digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon
, televisi , fax , photo copy , email , sandi morse , semaphore , sms , dan
sebagainya . Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat
berita yang akan disampaikan( Wursanto , 1994 ) .
5. Hambatan
Komunikasi
Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang
kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa Hambatan
Komunikasi adalah :
· Hambatan
sematik
Komunikasi yang disebabkan oleh fakor bahasa yg
digunakan oleh para pelaku
Komunikasi
· Hambatan
mekanik
Komunikasi yang disebabkan oleh factor elektrik,
mesin atau media lainnya
· Hambatan
antropologis
Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan pada diri
manusia
· Hambatan
psikologis
Hambatan yang disebabkan oleh factor kejiwaan.
6. Klasifikasi
Komunikasi
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi
dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1) Dari segi
sifatnya :
a. Komunikasi
Lisan
komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
contoh: presentasi
b. Komunukasi
Tertulis
komunikasi melalui tulisan
Cth: email
c. Komunikasi
Verbal
komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
cth: curhat
d. Komunikasi Non
Verbal
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
cth: seseorang yang nerves (gemetar)
2) Dari segi
arahnya :
a. Komunikasi
Ke atas
komunikasi dari bawahan ke atasan
b. Komunikasi Ke
bawah
komunikasi dari atasan ke bawahan
c. Komunikasi
Horizontal
komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d. Komunikasi
Satu Arah
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal
balik)
e. Komunikasi
Dua Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3) Menurut
Lawannya :
a. Komunikasi
Satu Lawan Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
contoh:berbicara melalui telepon
b. Komunikasi
Satu Lawan Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
Contoh: kelompok satpam menginterogasi maling
c. Kelompok
Lawan Kelompok
Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
Contoh: debat partai politik
4) Menurut
Keresmiannya :
a. Komunikasi
Formal
Komunikasi yang berlangsung resmi
Contoh: rapat pemegang saham
b. Komunikasi
Informal
Komunikasi yang tidak resmi
Contoh : berbicara dengan teman
Ingin Mendirikan Organisasi apa?
Saya ingin mendirikan
organisasi tentang perfilman atau penayangan media elektronik di Indonesia. Mengapa?
Karena menurut saya Film atau sinetron di Indonesia sudah tidak lagi pada
porsinya dan penayangannya pun sudah tidak lagi memikirkan umur. Akibat film
atau sinetron di Indonesia yang terlalu bebas membuat pergaulan di masyarakat
jadi tinggi, terutama bagi anak-anak dan pelajar. Sekarang ini banyak anak-anak
yang sudah tidak memiliki moral yang bagus, sejak SD pun mereka sudah berani
untuk menjalin cinta dengan lawan jenis, padahal seharusnya di usia mereka yang
sekarang mereka masih bermain di luar bersama teman-temannya sekedar bermain di
taman.
Saya ingin membuat
organisasi tentang perfilman agar film atau tayangan apapun ditonton sesuai
umur. Dan tidak lagi menimbulkan hal yang negatif. Jadi, setelah selesai
menonton penonton pun dapat mengambil sisi positif dari film yang mereka
tonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar